Membahas mengenai penyembuhan holistik dan spiritual Agama Islam. Persembahan Rumah Sehat "Thera Afiat". Diasuh oleh H. Verri Jaya Priyana, MA, M.Ud. HP/WA 08111 494599. STPT No: 001/2.60.0/31.72.06.1001/-1.779.3/2015.
Jumat, 24 Maret 2017
Manfaat Gurah Tetes Hidung
Manfaat Gurah Tetes Hidung
Proses pengobatan gurah dilakukan dengan meneteskan cairan rendaman kulit akar ke hidung. Kulit akar ditumbuk, diseduh dalam air panas, diendapkan semalam lalu diteteskan ke hidung kemudian ditelan. Cairan akar itu setelah diendapkan berwarna cokelat kemerahan.
Akhir-akhir ini para ahli gurah sudah mengemas bahan obat dalam bentuk serbuk atau kapsul. Penggunaannya lebih praktis dari pada gurah tetes. Di samping bahan pokok sirgunggu, juga ditambah ramuan bahan tetumbuhan berkhasiat lainnya. Tentang bahan tambahan ini, masing-masing ahli punya resep rahasia tersendiri.
Bila “ramuan” sudah dimasukkan ke lubang hidung (red: pada gurah tetes), pasien yang menjalani gurah tetes diminta tengkurap. Ia lantas mengeluarkan lendir dan dahak. Dengan demikian, suaranya diharapkan bisa lebih jernih.
Eksperimen Awal di Laboratorium
Praktek gurah menarik dikaji secara ilmiah. Untuk itu disiapkan akar sirgunggu dari lokasi yang sama. Sebagai langkah penelitian awal, bahan aktifnya diisolasi dan diuji daya antibakterinya. Dalam hal ini digunakan baktreri Streptococus beta haemolyticus, salah satu jenis pencetus penyakit radang tenggorokan.
Dari hasil isolasi diperoleh komponen utama dalam kulit akar berupa senyawa flavonoid dengan 3-OH. Sedangkan pengujian antibakteri memang menunjukkan, senyawa itu mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. beta haemolyticus. Namun, daya hambatnya terbilang kecil Hal ini mungkin disebabkan khasiat pengeluaran lendir sembari pesien tengkurap, sehingga bakterinya ikut keluar bersama lendir. Mekanismenya sendiri masih belum ditemukan. Dengan demikian, penggunaan sari akar sirgunggu untuk pengobatan radang tenggorokan perlu dikaji lebih lanjut.
(Drs. Wahyono, Apt. SU, Fakultas Farmasi UGM)
Disadur dari Majalah Trubus 339 – TH XXIX – FEBRUARI 1998, hal. 72-73
Gurah itu proses mengeluarkan slem (dahak/lendir) yang ada di rongga hidung dan tenggorokan. Untuk membersihkan, agar nafasnya tidak sulit terutama buat yang sering pilek/sinus/mungkin juga asma. Tapi ada juga yang melakukan gurah, dengan tujuan memperindah suara. Mengenai keampuhannya, sepertinya individual sifatnya, sama jika ditanya sakit atau tidak , ada yang bilang sakit sekali, ada juga yang bilang, sakit tapi masih bisa ditolerir.
Pada saat gurah, pasien diminta tidur telentang, kemudian cairan (konon berasal dari tumbuhan tertentu) dimasukkan melalui lubang hidung. Setelah beberapa saat pasien disuruh tengkurap, nah disinilah proses pengeluaran slem berlangsung, lamanya tergantung banyak tidaknya slem. Setelah selesai rasanya lega sekali, hidung yang mampet bisa lega kembali.
Gurah adalah cara tradisional mengeluarkan produksi lendir dan dahak. Cara ini sangat populer dikalangan profesi pesinden, qari, penceramah, dalang, biduan dan sebagainya. Selain untuk menyaringkan suara, Gurah bermanfaat untuk mengobati : Asma, sinusitis, kepala sering pusing, sulit konsentrasi dan keluhan lain akibat polusi udara, rokok dan makanan siap saji.
Gurah pada umumnya dilakukan dengan bahan dari pohon Srigunggu yang dikenal memiliki daya pencahar sangat kuat karena memiliki unsur kalium, sedikit natrium, alkaloid, flavonoid flavon, glikosida fenol, manitol, sitosterol, triterpen, asam ureanulat, asam kueretaruat, dan asam seratogenat.
Gurah dilakukan dengan meneteskan sari daun atau kulit akar ke hidung atau dalam bentuk kapsul. Tetapi Gurah cor (memasukkan cairan ke hidung) agak sedikit pedih, tetapi hasilnya lebih nampak karena langsung mengeluarkan lendir dan dahak dimana bakteri terbawa keluar sehingga napas terasa lebih ringan.
Http://gurahcor.blogspot.com
Http://theraafiat.blogspot.com
Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Raya Blok DD no.15
Kelapa Gading
Jakarta Utara
Telp/wa 08111494599
087883171247
Senin, 20 Maret 2017
Ain
*Apakah Ain akan berakhir dg Matinya si pelempar Ain* ...??
Tidak ada Nash baik al-qur'an maupun sunnah yg menjelaskan bahwa ain itu akan berakhir dan hilang dg meninggalnya si pelempar ain
Masalah ini tergantung pada pengalaman dan bukti,karena masalah tersebut tidak terkait langsung dg hukum syara'
*Syaikh Abdullah Bin Abdurrahman bin al-jibrin di tanya* : _Apakah pengaruh buruk ain akan berakhir seiring meninggalnya pelempar ain_ ..??
Beliau Menjawab:
*pengaruh ain akan lenyap seiring dg meninggalnya pelempar ain*
Orang yg tidak bisa menggauli istrinya,tiba-tiba bisa menggauli istrinya dg meninggalnya si pelempar ain
Demikian juga orang yg terkena ain sehingga tubuhnya sakit,atau hartanya berkurang,atau sering rugi dlm berbisnis,atau tanamannya hanya berbuah sedikit,pohon-pohonnya rusak dll
*Semua itu akan berakhir dg meninggalnya si pelempar ain*
Sebabnya adalah jiwa pelempar ain itu terhubung dg badan dan hatinya,lalu dg ijin allah dr perpaduan keduanya muncullah musibah itu
kemudian musibah itu lenyap seiring lenyapnya jiwa dan berpisahnya nyawa si pemilik ain dr raganya
*pengaruh buruk ainnya pun melemah,bahkan hilang Total*
Pelajarannya
jiwa pemilik ain beserta ruhnya,selama menyatu dg jasadnya bisa mengarahkan ke arah korban dan menimbulkan pengaruh buruk pada yg terkena ain
sehingga ketika si pelempar ain itu meninggal,dan ruhnya telah berpisah dg raganya,maka pengaruh ainnya menjadi lenyap,dengan ijin allah ( insya Allah) org yg terkena ain pun sembuh
*Setan di antara dengki dan ain*
_*Syaikh Abu Barra Usamah Bin Yasin Al-Ma'Ani*_
Wallahu a'lam.
Langganan:
Postingan (Atom)