Senin, 21 November 2011

Lenggak-lenggok Modo dan Modi


Chicken Soup For the Soul
Oleh : Ferry Djajaprana


“Dari ajang Sea Games bisa kita ambil hikmahnya bahwa semangat yang menyala, memiliki keuatan yang tiidak dimiliki lawan, mampu membaca kelemahan lawan,  kekompakan tim yang solid, serta kesabaran dan konsistensi (istiqomah) akan membawa kita ke arah kemenangan..” (Ferry Djajaprana)

Modo dan Modi adalah nama tokoh maskot pada acara Sea Games  ke 26 yang berlangsung di Palembang , Modo yang jantan dan Modi yang  betina.

Komodo menjadi maskot bukanlah hal yang aneh, karena satu dasa warsa lalu sudah pernah ada lagu  tentang komodo - namanya ”Si Komo”. Mungkin lantaran nama Sikomo sudah ada hak paten (copyright) maka tidak digunakan lagi. Dan  disinyalir dalam lagu itu si Komo itu biang kemacetan....(mau tahu lenggak-lenggok si komo?  pls klick  : http://www.youtube.com/watch?v=2i8acODLIxc )

Modo  dan Modi tentulah  bukan cicak, walaupun kalau dilihat gambarnya sekilas nampak  imut seperti  layaknya cicak karena sesungguhnya komodo itu  memiliki sisik yang khas  seperti biawak atau  buaya sedangkan cicak kulitnya mulus dan lembut. Untung saja logo maskot ini juga bukan buaya, karena buaya  di Indonesia adalah lambang korupsi, ingat kan kasus Cicak lawan Buaya?  Bukanlah rahasia umum kalau  dalam pembangunan  wisma atlit di Palembang  juga  menyeret nama beberapa pejabat  pengelolanya  tersandung perkara korupsi.

Ada sisi yang menarik dengan maskot Modo dan Modi, mungkin nama mereka di adopsi dari  lagu Koes Plus yang populer pada era tahun 1970an  ”Muda – Mudi”  dan  logo dua ekor komodo ini melambangkan pelaksanaan Sea Games  di dua lokasi yang berbeda  yakni Jakarta dan Palembang. Semua bisa saja .. bukankah ceritanya tergantung ngarang-ngarangnya desainer maskot tersebut?

Menurut kabar burung, dalam  sejarah kelahirannya si Modo dan Modi, pada awalnya Gubernur Sumatra Selatan H. Alex Noerdin minta agar menggunakan gambar hewan Gajah yang asli Sumatra, tetapi Presiden SBY tidak mau , pengennya binatang yang lebih indah yaitu gambar burung Cendrawasih khas Irian. Namun setelah dipertemukan dengan berbagai kepentingan dimana saat itu sedang diupayakan agar komodo menjadi  binatang yang termasuk dalam 7 kejaiban alam yang baru ( New 7 wonder of nature) akhirnya semua legowo demi kepentingan yang lebih besar  Modo dan Modi disetujui untuk dijadikan maskot.
Adapun alasan utama mengapa komodo yang dijadikan maskot, karena komodo adalah satwa langka dunia dan juga merupakan kebanggaan Indonesia. Modo dan Modi sebagai maskot melambangkan kepribadian pekerja keras, jujur, adil, ramah, bersahabat, dan sportif. Sifat Modo dan modi yang serba positif dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia ini diharapkan dapat melestarikan keharmonisan kerjasama dan persahabatan sesama negara peserta SEA Games.

Pelaksanaan Sea Games di dua tempat sangat baik efeknya bagi yang ketempatan menjadi tuan rumah.  Sebulan menjelang pelaksanaan Sea Games penulis berkesempatan ke Palembang  dan gaung Sea Games memng sudah terasa di seluruh pelosok Sumatera Selatan, seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), maupun di kotanya seperti Kayuagung, Lahat  dan lain-lain.

Dengan adanya pembangunan Jakabaring Sport  City  dengan  berbagai fasilitasnya yang modern dan lengkap, telah membuka lapangan kerja baru, membuka kota baru dengan mengubah  daerah rawa-rawa menjadi pusat olahraga, hotel dan lain-lain, kelak diharapkan dari sana akan memunculkan bibit-bibit atlet dari Sumatra Selatan  yang bisa berkiprah di tingkat nasional.  Tentunya  dengan banyaknya tamu  atlit dan supporter dari negeri sendiri maupun manca negara akan menambah pendapatan ekonomi penduduk lokal.

Penulis berharap selanjutnya apabila pelaksanaan Sea Games diadakan  di Indonesia lagi, alangkah baiknya ditempatkan di dua provinsi sekaligus. Kalau bisa Jakarta jangan lagi dipakai sebagai ajang tempat pelaksanaan Sea Games, maksudnya agar ada pemerataan pembangunan  pusat olah raga di berbagai propinsi, harapan besarnya adalah akan lahir bibit-bibit atlit baru yang berkwalitas dari seluruh penjuru nusantara.

Alhamdulillah, maskot Modo dan Modi membawa berkah, pertama komodo sekarang menjadi salah satu New 7 Wonder of nature, kedua dengan logo tersebut membuat tim Sea Games menyabet sebagai Jawara dengan perolehan mas terbanyak, namun sayangnya tidak dibarengi dengan  kemenangan Timnas Garuda U-23  yang  belum mampu membendung serangan tim Harimau Malaysia  yang kompak lantaran sudah lama terbentuk.. mudah-mudahan kelak timnas bisa bangkit lagi dengan target yang lebih luas yaitu Asia..

Demikianlah dari ajang Sea Games  bisa kita ambil hikmahnya bahwa semangat yang menyala, memiliki kekuatan yang tidak dimiliki lawan,  kemampuan membaca kelemahan lawan  kekompakan tim yang solid, serta kesabaran dan konsistensi (istiqomah)  akan membawa ke arah kemenangan. Bagaimanapun  sebutan juara hanya ada satu yang kedua adalah runner-up. Kita harus menerima apapun hasilnya bila kerja keras dan doa telah ditunaikan.

Salam  sukses..
Ferry Djajaprana


Penulis bisa dihubungi pada alamat email : fdjajaprana@gmail.com

Jumat, 11 November 2011

Angka Mistik Triple 11



Islamic Chicken Soup For The Soul
Oleh : Ferry Djajaprana

“Sabar dan amal salehlah SOLUSI ketika kita mendapat bencana.” (QS 11:11)

Tanggal 11/11/11 adalah angka keberuntungan, angka ini dinanti berbagai kalangan baik pria maupun wanita, besar - kecil, tua ataupun muda (lebay dot com..).. betapa tidak ? sebelum tanggal tersebut jatuh tempo  banyak pasangan yang mem”booking” gedung pertemuan untuk acara perhelatan perkawinan, sementara itu di beberapa rumah sakit banyak  pasutri yang minta agar bayinya segera dilahirkan dengan cara medis (caesar) agar sang bayi bisa menghirup udara bumi pada tanggal 11/11/11. Di Jawa ada beberapa desa  yang merayakan tanggal tersebut (hari welasan) supaya  Gusti Allah memberikan rasa welas asih kepada umatnya agar bisa hidup damai dan sejahtera. Welas asih (belas kasihan) Tuhan menurut mereka terefleksikan  pada tanggal sebelas ( dalam bahasa Jawa = Sewelas).

Dalam skala regional pembukaan ASEAN Games di Palembang pun di buka oleh Presiden SBY, mungkin event organizer nya berharap agar tanggal tersebut mudah diingat oleh masyarakat dan para pelaksananya, tanggal 11 juga merupakan keberuntungan  bagi ke-11-an Garuda Muda karena berhasil menundukkan tim ke-11-an Singapura 2-0.    

Angka triple 11 juga akan mendatangkan keuntungan buat para peramal, karena angkanya yang unik dan nggak umum sehingga membuat orang ingin tahu misteri yang terkandung  di dalamnya dan  membuat mereka ingin berkonsultasi lebih lanjut.

Dalam ilmu mistik (mistik asal kata mistake (English) artinya  kesalahan) gotak-gatik-mantuk angka 11 kalau dijumlahkan menjadi 2, dan kalau dikurangkan menjadi nol, kalau digabungkan dengan angka 11, maka menjadi dua nol sebelas (2011), angkanya muncul kembali J maka mantuk-mantuklah  kita ...tanda setuju. (mantuk-mantuk (Jawa) artinya mengangguk-angguk).

Misteri angka 11 menarik Produser Film Hollywood untuk menjadikan angka ini jadi judul film horror dengan sutradara Darren Lynn Bousman.  

Seabad tahun lalu di Amerika pada tagl 11/11/11 mengalami  perubahan suhu yang amat tajam dari 49 derajat  berubah menjadi 17 derajat, sehingga  mengakibatkan bencana angin tornado yang mengakibatkan kematian dan  banyak korban yang luka cukup serius (sumber : http://www.weather.com/outlook/weather-news/news/articles/100-year-anniversary-extreme-cold-front_2011-11-10), untuk itu solusinya dijabarkan di firman Tuhan QS 11:11 ”Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal yang saleh; mereka itu  beroleh ampunan dan pahala yang besar”.

Demikianlah  misteri  angka 11 di dalam al Quran, yang menjelaskan bahwa kesabaran  dan amal saleh menjadikan solusi ketika kita mendapat bencana.

Salam
Ferry Djajaprana

Penulis bisa dihubungi melalui alamat email : fdjajaprana@gmail.com

Rabu, 09 November 2011

Frustasi Mencari Uang?


Oleh : Ferry Djajaprana

”Apabila Shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah di muka bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung ”.(QS Al Jumu’ah:10)

Frustasi mencari uang? gratis untuk 100.000 fan demikian bunyi iklan TDW di pojok kanan FB,  karena  selalu muncul di  Fbku  selama beberapa hari  secara iseng  saya  mencoba mengisi alamat email.. isinya ternyata menjual produk dengan harga  Rp. 3,997,000  karena ada program discount maka nilai berkurang menjadi  Rp. 197,000 rupiah saja,  lalu gratisnya apanya ya ?  tentu saja gratisnya baca iklannya!  Setelah kita membeli baru tutorialnya setahun dikirim gratis..

Lalu bagaimana cara menjadi miliardernya? Gini cara menghitung dengan sederhana:
harga produknya Rp. 197.000,- x Rp. 100.000 fan yang membeli  = maka hasilnya Rp. 19,700,000,000 (baca : sembilan belas milyar tujuh ratus juta rupiah), ternyata benar apa yang dinasehatkan  TDW bahwa dia akan menjadi miliarder dalam tempo setahun. Ingat! TDW yang menjadi miliarder sedangkan Anda hanya pembeli saja alias memiliki andil agar dia tetap menjadi miliarder.

Apa yang TDW ajarkan dari iklan gratisnya itu?  Tentu saja menjadi miliarder itu mudah kalau Anda cerdik, siapa yang cerdik akan menjadi  terdepan. Ibarat batu, TDW akan berjalan kedepan karena tergerus pasir ke belakang.  Sekarang tinggal pilih mau jadi batu apa jadi pasir? Maka, jadilah orang yang cerdik... jangan ”memble aje” hehehe :)

<<<YANG HARUS ANDA INGAT! TAK ADA YANG GRATIS DI DUNIA INI SELAIN AMBIL NAFAS DAN KENTUT!  KERJA KERAS YANG CERDIK  DAN USAHA ANDA TETAP DIPERLUKAN JANGAN TERLENA >>>

Untuk TDW terimakasih atas pelajaran yang diberikan..

Salam,
Ferry Djajaprana



Senin, 07 November 2011

K u r b a n


 
Islamic Chicken Soup For The Soul
Oleh : Ferry Djajaprana


Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Siapa yang memiliki kelapangan tapi tidak menyembelih kurban, janganlah mendekati tempat shalat kami”(HR.Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Seusai shalat eid al Adha, saya bersama keluarga bergegas ke ke Bogor , untuk mencari obyek lukisan. Jalan raya menuju Bogor hari ini nampak lengang,  di beberapa sudut jalan nampak keramaian orang memotong kambing atau sapi dan membagi-bagikan kepada yang berhak di daerah sekitarnya. Di depan masjid Al Birru Bogor, nampak beberapa orang ke luar sambil menenteng daging jatahnya dengan wajah berseri-seri, tidak hanya orang laki-laki, bahkan nampak ibu-ibu bersama anaknya juga menenteng daging kurban.

Di tempat yang dituju aku menggelar tikar dan mulai membakar sate  jatah pembagian kurban tadi pagi untuk makan siang. Asap pun membubung dengan aroma daging  yang memanggil-mangil selera. Demikian, kurban adalah pesta agama,, tak ada pesta tanpa daging, disinilah nampaknya daya tarik agama Islam melaksanakan ritual ajaran Nabiullah Ibrahim A.S. dan Ismail A.S. membuat daging yang tak terbeli bisa dinikmati rakyat jelata yang sebelumnya hanya memimpikan rasa daging hewan ternak, bisa menjadi realitas, dinikmati bersama-sama. Betapa sistem gotong-royong dan saling berbagi menumbuhkan kasih sayang sesama umat Allah. Allah tidak melihat darah, daging dan tulang kurbannya nya akan tetapi Allah hanya menilai ketakwaan hamba-Nya dalam melaksanakan kurban semata-mata mencari Keridhaan-Nya. Usai makan siang dengan menu utama satai bumbu kecap  akupun mulai menggarap lukisan dengan energi yang penuh.

Usai menyelesaikan lukisan kamipun pulang dengan hati yang riang, diperjalanan menuju Jakarta kamipun kembali mengalami kemacetan padahal sudah memasuki waktu shalat Isya, ternyata di masjid Al birru masih ramai membagi daging, menurut warga masjid tersebut membagi untuk 9.000 orang yang berhak. Nampaknya pembagian di sana lebih teratur dan rapi bila dibandingkan dengan masjid Istiqlal, mungkin karena terlalu banyaknya jamaah yang mengharapkan pembagian yang datang dari Jabotabek dan tidak terdata sebelumnya. Masjid Istiqlal biasanya membagi untuk 10.000an jema’ah. Di luar lingkungan  masjid istiqlal banyak orang yang sudah menerima daging malah menjualnya ke pengepul daging dengan harga separuh harga pasaran . Sungguh sangat disayangkan bila hal ini terjadi dan tiap tahun selalu berulang, alasannya sudah bisa ditebak: untuk membeli beras, karena nggak bisa memasaknya, karena tuna wisma, yang hidupnya menggelandang yang tak punya peralatan dapur untuk memasaknya sehingga dikhawatirkan dagingnya membusuk, dan ada juga alasan yang nggak populer, mereka vegetarian. Menurut ideal saya, semestinya mereka bersyukur dan menerima daging tersebut  apa adanya, afdolnya daging tersebut dimasak sendiri karena kandungan protein hewani juga diperlukan tubuh, bisa juga dijadikan dendeng untuk lauk seminggu ke depan, selain alasan tersebut dipihak lain itu adalah berkah dan rezeki Allah Swt.
"Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah SWT pada hari yang ditentukan (Hari Adha dan Tasyrik) atas rizki yang Allah SWT telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir." (QS. Al-Hajj : 28).

Lain kota lain pula di kampung, di kampungku  jaman dulu pembagian  daging nggak perlu orangnya datang ke masjid untuk melihat-lihat pemotongan hewan, karena ada generasi muda yang mendatangi rumah-rumah penduduk satu persatu, karena di desa paling banter hanya sekitar 300an rumah. Apabila di suatu desa jumlah penduduknya tak banyak dan jumlah hewan kurbannya dirasa cukup, semestinya panitia  tak perlu memberikan kupon tapi diberikan dengan cara didatangi,  bila daging berlebih pemberian daging juga jangan tebang pilih, terkadang  yang nampak rumahnya mentereng di dalamnya dihuni oleh pensiunan yang juga tak mampu membeli daging tapi malu menjambangi panitia. Panitia kurban semestinya memiliki rasa empati untuk berbagi  kepada seluruh masyarakatnya. Memberi daging kepada  orang  yang berkecukupan juga akan membangkitkan rasa sipenerima untuk berkurban di tahun berikutnya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :“Tidak ada suatu amal anak Adam pada hari raya kurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban.”
(HR. Tirmidzi).

 Ayo..ah.. tang-ting-tung yok .. kita menabung  lagi biar tahun depan bisa berkurban..:) Tradisi di tempat kerja temanku biasanya dengan memotong gaji, untuk satu kali kurban di potong Rp. 100.000,- / bulan jadi pas bulan Dzulhijjah (lebaran haji)  berikutnya sudah  mencapai  Rp. 1.200.000,- tinggal tambahkan sedikit untuk  yang mau berkorban sapi, biasanya iuran nya Rp. 1.250.000,- dan seterusnya, jikalau  mau berkorban untuk dua orang  berarti dipotong Rp. 200,000,- tidak terasa  tahu-tahu  bisa ikut berkorban..

Salam,
Ferry Djajaprana


Penulis bisa dihubungi pada alamat email :fdjajaprana@gmail.com

Sabtu, 05 November 2011

Gentong Haji


Islamic Chicken Soup For The Soul

Oleh : Ferry Djajaprana


Doeloe di kampung saya di Kabupaten Brebes   tahun tujuhpuluh sekian  mengalami masa-masa di mana beberapa rumah menyediakan tempat air di depan pagar rumahnya untuk para pejalan kaki, petani  atau anak sekolah yang tengah dahaga  dan melewati rumah  kami. Tempat air yang di sediakan berupa  gogok (sebutan untuk Kendi) dan satu cangkir. Kebiasaan ini sudah merakyat,  bahkan di Kabupaten Tegal pun ada, masih ingat  saat kala saya membantu pamanku untuk mengisi air  yang sudah mendidih  ke dalam kendi tersebut dan menyimpannya di pagar depan  rumah. Entah kenapa kegiatan serupa di era  akhir dekade tujuh puluhan sudah tidak ada lagi, seingat saya sejak  teh sosro menjual air box dan teh kemasan dalam botol.

Lain lubuk lain belalang lain ladang lain pula ikannya, demikian menurut peribahasa, kalau di kabupaten Brebes kendinya kecil, namun di Kabupaten Cirebon  menggunakan gentong, kalau kendi ada lubang untuk mengucurkan air dan bentuknya seperti poci, sedangkan  gentong  masih sama tebuat dari keramik atau tanah liat hanya saja ngambil airnya perlu gayung baru kemudian dituang ke dalam gelas. Karena terbuat dari tanah liat maka efeknya membuat air yang ditampung terasa dingin dan sejuk jadinya.  Di Cirebon dalam keseharian gentong yang berisi air  juga sudah langka, namun di saat musim haji tradisi menyiapkan gentong  untuk orang-orang yang dahaga masih dapat kita jumpai  sampai sekarang. Nampaknya tradisi ini hendak dihidupkan kembali.

Gentong Haji ini  mudah Anda dapati bila bertandang ke Kabupaten Cirebon di musim haji. Para keluarga yang salah satu anggotanya menjalankan ibadah haji  biasanya menyediakan gentong haji yang  berisi air  suling  (aqua) siap untuk diminum. Semua  yang dahaga dipersilakan meminumnya, harapan pemilik rumah adalah mendapatkan amal, agar yang sedang pergi menjalankan ibadah haji mendapatkan ketenangan, dan keselamatan dari berangkat sampai pulangnya nanti. Di lain pihak, bagi yang meminumnya juga berharap mendapatkan berkah karena doa-doa para jemaah haji di Haramain, bahkan ada harapan yang ikut meminum agar diri dan keluarganya  bisa ”ketularan” pergi haji juga. Sungguh ajaran sosial – tolong menolong, yang patut kita hidupkan kembali sehingga mendekatkan hubungan sesama manusia yang sudah bersifat individual ini.

Nah.. sekarang bila Anda bermain-main ke Kabupaten Cirebon, dan Anda mendapati ada gentong dan gelas di depan rumahnya, maka Anda bisa menebak bahwa salah seorang penghuninya sedang menghidupkan spiritual ajaran Nabi Ibrahim A.S. dan silakan meminumnya  .. semoga Anda pun bisa menjalankan ibadah haji.. Amin.

Untuk yang ingin pergi haji, mulailah diniatkan dalam hati agar  bisa melakukannya karena jihad yang utama adalah haji mabrur ”Dari Aisyah R.A. ia berkata ”Ya, Rosulullah .. kami lihat bahwa jihad itu adalah amal yang paling utama. Bolehkah kami ikut berjihad?” Beliau bersabda, ”Tidak, jihad yang paling utama adalah adalah haji yang mabrur.” (HR Buhari , 25:1520)

Salam,

Ferry Djajaprana
Penulis bisa dihubungi melalui  alama email : fdjajaprana@gmail.com