Sabtu, 10 Desember 2011

Ritual Ruwat Sukerto VS Hari Asyura




Oleh : Ferry Djajaprana

Ada persamaan antara bulan Jawa dan bulan Hijriah yaitu keduanya berlandaskan pada peredaran bulan terhadap bumi. Karena persamaan inilah maka keduanya disamakan perhitungannya hanya saja dibedakan pada penamaannya. Kalau kalender  Jawa  menyebut  awal bulan dengan  Sura (baca: Suro) sementara di  Hijriah disebut  Muharam.

Bulan Sura adalah bulan baru yang digunakan dalam tradisi penanggalan Jawa.  Di samping itu bagi masyarakat Jawa adalah realitas pengalaman gaib bahwa dalam jagad makhluk halus pun mengikuti sistem penanggalan yang sama.  Alam gaib yang dimaksudkan adalah; jagad makhluk halus, jin, setan (dalam konotasi Jawa; hantu), siluman, benatang gaib, serta jagad leluhur ; alam arwah, dan bidadari. Antara jagad fana manusia (Jawa), jagad leluhur, dan jagad mahluk halus berbeda-beda dimensinya.  Tetapi dalam berinteraksi antara jagad leluhur dan jagad mahluk halus di satu sisi, dengan jagad manusia  di sisi lain, selalu menggunakan penghitungan waktu penanggalan Jawa. Misalnya; malam Jum’at Kliwon dilihat sebagai malam suci paling agung yang biasa digunakan para leluhur “turun ke bumi” untuk njampangi (membimbing) bagi anak turunnya yang menghargai dan menjaga hubungan dengan para leluhurnya. Demikian pula, dalam bulan Sura juga merupakan bulan paling sakral bagi jagad makhluk halus. Mereka bahkan mendapat “dispensasi” untuk melakukan seleksi alam. Bagi siapapun yang hidupnya tidak eling dan waspada, dapat terkena dampaknya.

Di  suku Jawa bulan Sura identik dengan bebersih diri, bersih fisik maupun rohani, bahkan sampai pembersihan aji-aji, pusaka, ataupun keris tak luput dibersihkan juga. Mereka menyebutnya dengan istilah diruwat.

Menurut R. Eddy Supriyatna, Koordinator Pelaksana Ruwatan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang dilaksanakan besok, Sabtu 10 Des. 2011, maksud ritual ruwat sukerto adalah prosesi ritual ruwat sengkala – bersih diri anak manusia yang kotor karena kesalahan dan dosa. Pelaksanaannya di bulan Suro pelaksanaannya dengan uborampe sesaji, gending, mantra, kidung serta samadhi untuk meneb bersama, yang dipandu oleh spiritualis kejawen sejati, yang sejak kecil hidup dalam jiwa pengabdian kepada  Tuhan Yang Maha Esa sehingga sang pemandu memiliki daya luwih, dalam bersama-sama mencari dan memohon untuk mendapatkan energi suci nan agung, guna membersihkan kotoran jiwa dan energi negatif, dosa dan karma buruk yang membelenggu kehidupannya selama ini, sehingga dapat terhindar dari malapetaka dan dapat hidup selamat sejahtera.

Ruwat artinya lepas dari kotoran jiwa, dan karma buruk yang ada dalam diri anak manusia, yang diperoleh dari perbuatan masa lalu, sebelum maupun sesudah lahir di planet Bumi ini sehingga dia disebut manusia sukerto, yaitu manusia yang penuh dengan energi negatif, dan harus dibersihkan. Pembersihannya  energi negatif banyak ragamnya, salah satu di antaranya adalah dengan cara melalui Ritual Ruwat Sengkala secara khusus. Caranya para sukerto melakukan tirakat atau puasa khusus selama tiga hari, sebelum ritual ruwatan berlangsung yang dipandu oleh juru ruwat dalam memohon ampun kepada orang tuanya serta kepada Tuhan Yang Maha Agung atas segala kesalahan dan dosanya, sehingga dirinya dapat bersih dari segala kotoran budi maupun dosa agar kehidupannya memperoleh selamat dan sejahtera.

Dengan mantra dan kidung suci yang dikemas dalam budaya Jawa, sang juru ruwat akan mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan, termasuk memberi  bekal serta pemahaman kepada para sukerto tentang hakikat ruwat sukerto, yang selanjutnya memandu meditasi, samadhi dan dua tafaqur bersama bersimpuh  mohon ampun serta mohon bersih segala energi buruk yang ada di dalam diri para sukerto bahkan mungkin para penonton yang hadir saat prosesi ritual ruwat sengkala berlangsung.

-o0o-


Di atas adalah acara ruwatan dalam tradisi kejawen, penulis mencoba menghubungkan beberapa aktifitas Assyura yang biasa dilakukan oleh umat Islam di antaranya adalah :

Dari Abu Musa ra, ketika nabi Saw memasuki kota Madinah, ada orang-orang Yahudi yang sedang  mengagungkan hari Asyura dengan berpuasa di hari itu. Lalu Nabi Saw bersabda, ”Kami lebih  berhak untuk berpuasa di hari itu”, maka beliaupun memerintahkan untuk berpuasa (sunah) di hari itu (Bukhari 63:3942)

Dari Ibn Abbas r.a. ia berkata, ketika nabi saw memasuki kota Madinah terlihat orang-orang Yahudi yang sedang berpuasa dihari ’asyura, lalu ditanyakan pada mereka, mereka menjawab bahwa hari tersebut  adalah hari di mana Allah memperlihatkan mukjizat Nabi Musa A.S atas Firaun, dan kami berpuasa untuk mengagungkan kejadian itu. Maka nabi saw bersabda, ”Kami lebih pantas memuliakan nabi Musa as daripada kalian.” Kemudian beliaupun memerintahkan puasa (sunah) pada hari tersebut. (Bukhari. 63:3943)

Kesamaan pada  acara ritual tersebut adalah pelaksanaan puasa yang ditujukan kepada Yang Maha Esa yang dimulai sebelum fajar dan diakhiri setelah matahari terbenam. Perbedaannya adalah pada acara ritualnya di mana pada adat Jawa banyak  tambahan diantaranya adalah Bedah Tumpeng dan Sesaji Ruwatan.

Sementara ini dulu yang bisa di share..

Salam,
Ferry Djajaprana

Kamis, 01 Desember 2011

S a k i t

Islamic Chicken Soup For The Soul
Oleh : Ferry Djajaprana


“Dari Abu Hurairah R.a, Nabi Saw bersabda “Apapun yang menimpa seorang Muslim, baik itu penyakit, kecemasan, kesedihan, luka, kesulitan, bahkan sampai duri yang menusuknya, maka setiap hal itu semua akan menjadi penghapus dosa-dosanya”.
(HR. Bukhari, 75:5641)

Sudah  lima  hari  saya  tinggal di salah satu rumah sakit  di Jakarta karena menjaga istri yang sakit typhus.

Orang jatuh sakit biasanya tidak mendadak begitu saja, melainkan karena  sudah terserang jauh-jauh hari sebelumnya. Demikian juga dengan  istri saya, sebelum terserang penyakit tersebut memang sudah terlihat kesibukannya yang amat sangat dimana dua minggu sebelumnya tidak ada waktu istirahat lantaran proyek yang digarapnya menuntut demikian. Bermula  ketika saat dia pulang bertugas dan mengeluh bahwa  sakitnya tak tertahankan lagi baru  kemudian saya mengantarnya  ke rumah sakit terdekat dan dokter Unit Gawat Darurat (UGD) menyarankannya untuk dirawat saja agar pengobatannya terkontrol dengan baik.

Bicara sakit, sakitnya tubuh itu bukan saja lantaran akibat masalah  jasmani  melainkan juga bisa karena  masalah  rohani. Namun demikian biasanya seseorang hanya melihat satu sisi belaka yaitu sisi jasmani.  Kalau menyebut aspek fisik, pada  umumnya kita sudah paham bahwa sakit thypus adalah akibat  kesalahan asupan, terserang bakteri salmonela typhosa, kurang olah raga sampai perlunya tubuh istirahat dari kerutinan. Namun sakit bila dipandang dari sisi  spiritual lain lagi, diantaranya adalah  merupakan ujian dari Sang Pencipta untuk penghapus dosa.

”Dari Abdullah R.a, ia berkata, aku pernah menemui nabi saw ketika beliau sakit parah terkena demam tinggi, aku berkata, ”Engkau sakit  parah, oleh karenanya engkau akan mendapat pahala.” Beliau bersabda, ”Benar, karena tidaklah seorang Muslim terkena suatu penyakit kecuali Allah akan menggugurkan sebagian dosa-dosanya sebagaimana Allah menggugurkan dedaunan dari pohonnya.” (HR. Bukhari 75:5647)

Bagi saya menemani pasien sakit seperti si pesakitan itu sendiri, karena sama-sama ’dipenjarakan’ dalam satu ruangan, bahkan bila pasien tidurnya di atas kasur – sipenunggu malah tidur di atas tikar, sehingga cap tikarnya tampak di pipi bila terbangun. Di saat pasien bangun  dan ingin ke kamar kecil penjaga harus siap menemani ke kamar kecil, dan banyak hal kecil lainnya mulai dari menepuk nyamuk sampai membenarkan posisi bantal. Walau demikian penunggu satu tingkat lebih beruntung bila dibanding pasien,  bila para tamu yang datang membawa oleh-oleh, pasien karena sakitnya cukup makan elektrolit yang disedot tubuh melalui selang infus dan infus, sementara  oleh-oleh tamunya dimakan oleh si penunggu. Cukup adil memang J.

Hari berganti hari, kesembuhan pasienpun mulai nampak hasilnya. Dan,  hari ini tibalah saatnya check out.

Ketika pada antrian pembayaran rawat inap di kasir  jumlah antrian masih  bisa dihitung pakai jari. Pada saat ngantri  di depan saya adalah seorang ibu yang harus membayar biaya rumah sakit saudaranya karena suatu operasi besar, dia harus membayar tagihan sebesar Rp 54 juta, setelah membaca daftar  tagihan dia terkaget-kaget  karena sudah dibayar Rp. 27 juta atau separuhnya. Betapa air mata kegembiraan mengucur dari wajahnya. Petugas Kasir  memberi tahu kalau ada seseorang yang sudah membayarkannya  tapi tak mau disebut namanya. Saya dibelakangnya dengan sabar menunggu giliran membayar, sambil berkata di dalam hati "Inilah janji Allah yang disebut dengan rejeki tak terduga itu dan terkagum-kagum karena  masih ada orang "punya" yang mengikhlaskan rejekinya untuk berbagi dengan yang membutuhkan. Semoga amal baik yang menyumbang diterima oleh Allah Swt.

Telah semakin jelas buah ketakwaan dari seorang pasien atau ibunya  yang shalihah. Sungguh Allah selalu melimpahkan karunia dan rezeki yg sesuai dengan ketakwaan seseorang.  Demikianlah  pelajaran dari hal yang terkecil di dunia nyata,  walaupun  kita selalu berpikir secara umum tentang kehidupan hedonisme dan individualis ternyata masih ada segelintir individu yang ikhlas membantu..

”Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”  (QS Yunus :61).

Jarum jam sudah bertumpuk  pada  pukul 12:00 siang, saatnya saya check out dan pamit pulang pada perawat-perawat yang bertugas yang telah begitu baik dan penuh perhatian merawat istriku. Semoga Allah membalas kebaikannya dan juga menyembuhkan sakit istri saya. Amin.

Salam,
Ferry Djajaprana

http://senimistik.blogspot.com
http://ferrydjajaprana.multiply.com

Penulis bisa dihubungi pada alamat email : fdjajaprana@gmail.com

Senin, 21 November 2011

Lenggak-lenggok Modo dan Modi


Chicken Soup For the Soul
Oleh : Ferry Djajaprana


“Dari ajang Sea Games bisa kita ambil hikmahnya bahwa semangat yang menyala, memiliki keuatan yang tiidak dimiliki lawan, mampu membaca kelemahan lawan,  kekompakan tim yang solid, serta kesabaran dan konsistensi (istiqomah) akan membawa kita ke arah kemenangan..” (Ferry Djajaprana)

Modo dan Modi adalah nama tokoh maskot pada acara Sea Games  ke 26 yang berlangsung di Palembang , Modo yang jantan dan Modi yang  betina.

Komodo menjadi maskot bukanlah hal yang aneh, karena satu dasa warsa lalu sudah pernah ada lagu  tentang komodo - namanya ”Si Komo”. Mungkin lantaran nama Sikomo sudah ada hak paten (copyright) maka tidak digunakan lagi. Dan  disinyalir dalam lagu itu si Komo itu biang kemacetan....(mau tahu lenggak-lenggok si komo?  pls klick  : http://www.youtube.com/watch?v=2i8acODLIxc )

Modo  dan Modi tentulah  bukan cicak, walaupun kalau dilihat gambarnya sekilas nampak  imut seperti  layaknya cicak karena sesungguhnya komodo itu  memiliki sisik yang khas  seperti biawak atau  buaya sedangkan cicak kulitnya mulus dan lembut. Untung saja logo maskot ini juga bukan buaya, karena buaya  di Indonesia adalah lambang korupsi, ingat kan kasus Cicak lawan Buaya?  Bukanlah rahasia umum kalau  dalam pembangunan  wisma atlit di Palembang  juga  menyeret nama beberapa pejabat  pengelolanya  tersandung perkara korupsi.

Ada sisi yang menarik dengan maskot Modo dan Modi, mungkin nama mereka di adopsi dari  lagu Koes Plus yang populer pada era tahun 1970an  ”Muda – Mudi”  dan  logo dua ekor komodo ini melambangkan pelaksanaan Sea Games  di dua lokasi yang berbeda  yakni Jakarta dan Palembang. Semua bisa saja .. bukankah ceritanya tergantung ngarang-ngarangnya desainer maskot tersebut?

Menurut kabar burung, dalam  sejarah kelahirannya si Modo dan Modi, pada awalnya Gubernur Sumatra Selatan H. Alex Noerdin minta agar menggunakan gambar hewan Gajah yang asli Sumatra, tetapi Presiden SBY tidak mau , pengennya binatang yang lebih indah yaitu gambar burung Cendrawasih khas Irian. Namun setelah dipertemukan dengan berbagai kepentingan dimana saat itu sedang diupayakan agar komodo menjadi  binatang yang termasuk dalam 7 kejaiban alam yang baru ( New 7 wonder of nature) akhirnya semua legowo demi kepentingan yang lebih besar  Modo dan Modi disetujui untuk dijadikan maskot.
Adapun alasan utama mengapa komodo yang dijadikan maskot, karena komodo adalah satwa langka dunia dan juga merupakan kebanggaan Indonesia. Modo dan Modi sebagai maskot melambangkan kepribadian pekerja keras, jujur, adil, ramah, bersahabat, dan sportif. Sifat Modo dan modi yang serba positif dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia ini diharapkan dapat melestarikan keharmonisan kerjasama dan persahabatan sesama negara peserta SEA Games.

Pelaksanaan Sea Games di dua tempat sangat baik efeknya bagi yang ketempatan menjadi tuan rumah.  Sebulan menjelang pelaksanaan Sea Games penulis berkesempatan ke Palembang  dan gaung Sea Games memng sudah terasa di seluruh pelosok Sumatera Selatan, seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), maupun di kotanya seperti Kayuagung, Lahat  dan lain-lain.

Dengan adanya pembangunan Jakabaring Sport  City  dengan  berbagai fasilitasnya yang modern dan lengkap, telah membuka lapangan kerja baru, membuka kota baru dengan mengubah  daerah rawa-rawa menjadi pusat olahraga, hotel dan lain-lain, kelak diharapkan dari sana akan memunculkan bibit-bibit atlet dari Sumatra Selatan  yang bisa berkiprah di tingkat nasional.  Tentunya  dengan banyaknya tamu  atlit dan supporter dari negeri sendiri maupun manca negara akan menambah pendapatan ekonomi penduduk lokal.

Penulis berharap selanjutnya apabila pelaksanaan Sea Games diadakan  di Indonesia lagi, alangkah baiknya ditempatkan di dua provinsi sekaligus. Kalau bisa Jakarta jangan lagi dipakai sebagai ajang tempat pelaksanaan Sea Games, maksudnya agar ada pemerataan pembangunan  pusat olah raga di berbagai propinsi, harapan besarnya adalah akan lahir bibit-bibit atlit baru yang berkwalitas dari seluruh penjuru nusantara.

Alhamdulillah, maskot Modo dan Modi membawa berkah, pertama komodo sekarang menjadi salah satu New 7 Wonder of nature, kedua dengan logo tersebut membuat tim Sea Games menyabet sebagai Jawara dengan perolehan mas terbanyak, namun sayangnya tidak dibarengi dengan  kemenangan Timnas Garuda U-23  yang  belum mampu membendung serangan tim Harimau Malaysia  yang kompak lantaran sudah lama terbentuk.. mudah-mudahan kelak timnas bisa bangkit lagi dengan target yang lebih luas yaitu Asia..

Demikianlah dari ajang Sea Games  bisa kita ambil hikmahnya bahwa semangat yang menyala, memiliki kekuatan yang tidak dimiliki lawan,  kemampuan membaca kelemahan lawan  kekompakan tim yang solid, serta kesabaran dan konsistensi (istiqomah)  akan membawa ke arah kemenangan. Bagaimanapun  sebutan juara hanya ada satu yang kedua adalah runner-up. Kita harus menerima apapun hasilnya bila kerja keras dan doa telah ditunaikan.

Salam  sukses..
Ferry Djajaprana


Penulis bisa dihubungi pada alamat email : fdjajaprana@gmail.com

Jumat, 11 November 2011

Angka Mistik Triple 11



Islamic Chicken Soup For The Soul
Oleh : Ferry Djajaprana

“Sabar dan amal salehlah SOLUSI ketika kita mendapat bencana.” (QS 11:11)

Tanggal 11/11/11 adalah angka keberuntungan, angka ini dinanti berbagai kalangan baik pria maupun wanita, besar - kecil, tua ataupun muda (lebay dot com..).. betapa tidak ? sebelum tanggal tersebut jatuh tempo  banyak pasangan yang mem”booking” gedung pertemuan untuk acara perhelatan perkawinan, sementara itu di beberapa rumah sakit banyak  pasutri yang minta agar bayinya segera dilahirkan dengan cara medis (caesar) agar sang bayi bisa menghirup udara bumi pada tanggal 11/11/11. Di Jawa ada beberapa desa  yang merayakan tanggal tersebut (hari welasan) supaya  Gusti Allah memberikan rasa welas asih kepada umatnya agar bisa hidup damai dan sejahtera. Welas asih (belas kasihan) Tuhan menurut mereka terefleksikan  pada tanggal sebelas ( dalam bahasa Jawa = Sewelas).

Dalam skala regional pembukaan ASEAN Games di Palembang pun di buka oleh Presiden SBY, mungkin event organizer nya berharap agar tanggal tersebut mudah diingat oleh masyarakat dan para pelaksananya, tanggal 11 juga merupakan keberuntungan  bagi ke-11-an Garuda Muda karena berhasil menundukkan tim ke-11-an Singapura 2-0.    

Angka triple 11 juga akan mendatangkan keuntungan buat para peramal, karena angkanya yang unik dan nggak umum sehingga membuat orang ingin tahu misteri yang terkandung  di dalamnya dan  membuat mereka ingin berkonsultasi lebih lanjut.

Dalam ilmu mistik (mistik asal kata mistake (English) artinya  kesalahan) gotak-gatik-mantuk angka 11 kalau dijumlahkan menjadi 2, dan kalau dikurangkan menjadi nol, kalau digabungkan dengan angka 11, maka menjadi dua nol sebelas (2011), angkanya muncul kembali J maka mantuk-mantuklah  kita ...tanda setuju. (mantuk-mantuk (Jawa) artinya mengangguk-angguk).

Misteri angka 11 menarik Produser Film Hollywood untuk menjadikan angka ini jadi judul film horror dengan sutradara Darren Lynn Bousman.  

Seabad tahun lalu di Amerika pada tagl 11/11/11 mengalami  perubahan suhu yang amat tajam dari 49 derajat  berubah menjadi 17 derajat, sehingga  mengakibatkan bencana angin tornado yang mengakibatkan kematian dan  banyak korban yang luka cukup serius (sumber : http://www.weather.com/outlook/weather-news/news/articles/100-year-anniversary-extreme-cold-front_2011-11-10), untuk itu solusinya dijabarkan di firman Tuhan QS 11:11 ”Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal yang saleh; mereka itu  beroleh ampunan dan pahala yang besar”.

Demikianlah  misteri  angka 11 di dalam al Quran, yang menjelaskan bahwa kesabaran  dan amal saleh menjadikan solusi ketika kita mendapat bencana.

Salam
Ferry Djajaprana

Penulis bisa dihubungi melalui alamat email : fdjajaprana@gmail.com

Rabu, 09 November 2011

Frustasi Mencari Uang?


Oleh : Ferry Djajaprana

”Apabila Shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah di muka bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung ”.(QS Al Jumu’ah:10)

Frustasi mencari uang? gratis untuk 100.000 fan demikian bunyi iklan TDW di pojok kanan FB,  karena  selalu muncul di  Fbku  selama beberapa hari  secara iseng  saya  mencoba mengisi alamat email.. isinya ternyata menjual produk dengan harga  Rp. 3,997,000  karena ada program discount maka nilai berkurang menjadi  Rp. 197,000 rupiah saja,  lalu gratisnya apanya ya ?  tentu saja gratisnya baca iklannya!  Setelah kita membeli baru tutorialnya setahun dikirim gratis..

Lalu bagaimana cara menjadi miliardernya? Gini cara menghitung dengan sederhana:
harga produknya Rp. 197.000,- x Rp. 100.000 fan yang membeli  = maka hasilnya Rp. 19,700,000,000 (baca : sembilan belas milyar tujuh ratus juta rupiah), ternyata benar apa yang dinasehatkan  TDW bahwa dia akan menjadi miliarder dalam tempo setahun. Ingat! TDW yang menjadi miliarder sedangkan Anda hanya pembeli saja alias memiliki andil agar dia tetap menjadi miliarder.

Apa yang TDW ajarkan dari iklan gratisnya itu?  Tentu saja menjadi miliarder itu mudah kalau Anda cerdik, siapa yang cerdik akan menjadi  terdepan. Ibarat batu, TDW akan berjalan kedepan karena tergerus pasir ke belakang.  Sekarang tinggal pilih mau jadi batu apa jadi pasir? Maka, jadilah orang yang cerdik... jangan ”memble aje” hehehe :)

<<<YANG HARUS ANDA INGAT! TAK ADA YANG GRATIS DI DUNIA INI SELAIN AMBIL NAFAS DAN KENTUT!  KERJA KERAS YANG CERDIK  DAN USAHA ANDA TETAP DIPERLUKAN JANGAN TERLENA >>>

Untuk TDW terimakasih atas pelajaran yang diberikan..

Salam,
Ferry Djajaprana



Senin, 07 November 2011

K u r b a n


 
Islamic Chicken Soup For The Soul
Oleh : Ferry Djajaprana


Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Siapa yang memiliki kelapangan tapi tidak menyembelih kurban, janganlah mendekati tempat shalat kami”(HR.Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Seusai shalat eid al Adha, saya bersama keluarga bergegas ke ke Bogor , untuk mencari obyek lukisan. Jalan raya menuju Bogor hari ini nampak lengang,  di beberapa sudut jalan nampak keramaian orang memotong kambing atau sapi dan membagi-bagikan kepada yang berhak di daerah sekitarnya. Di depan masjid Al Birru Bogor, nampak beberapa orang ke luar sambil menenteng daging jatahnya dengan wajah berseri-seri, tidak hanya orang laki-laki, bahkan nampak ibu-ibu bersama anaknya juga menenteng daging kurban.

Di tempat yang dituju aku menggelar tikar dan mulai membakar sate  jatah pembagian kurban tadi pagi untuk makan siang. Asap pun membubung dengan aroma daging  yang memanggil-mangil selera. Demikian, kurban adalah pesta agama,, tak ada pesta tanpa daging, disinilah nampaknya daya tarik agama Islam melaksanakan ritual ajaran Nabiullah Ibrahim A.S. dan Ismail A.S. membuat daging yang tak terbeli bisa dinikmati rakyat jelata yang sebelumnya hanya memimpikan rasa daging hewan ternak, bisa menjadi realitas, dinikmati bersama-sama. Betapa sistem gotong-royong dan saling berbagi menumbuhkan kasih sayang sesama umat Allah. Allah tidak melihat darah, daging dan tulang kurbannya nya akan tetapi Allah hanya menilai ketakwaan hamba-Nya dalam melaksanakan kurban semata-mata mencari Keridhaan-Nya. Usai makan siang dengan menu utama satai bumbu kecap  akupun mulai menggarap lukisan dengan energi yang penuh.

Usai menyelesaikan lukisan kamipun pulang dengan hati yang riang, diperjalanan menuju Jakarta kamipun kembali mengalami kemacetan padahal sudah memasuki waktu shalat Isya, ternyata di masjid Al birru masih ramai membagi daging, menurut warga masjid tersebut membagi untuk 9.000 orang yang berhak. Nampaknya pembagian di sana lebih teratur dan rapi bila dibandingkan dengan masjid Istiqlal, mungkin karena terlalu banyaknya jamaah yang mengharapkan pembagian yang datang dari Jabotabek dan tidak terdata sebelumnya. Masjid Istiqlal biasanya membagi untuk 10.000an jema’ah. Di luar lingkungan  masjid istiqlal banyak orang yang sudah menerima daging malah menjualnya ke pengepul daging dengan harga separuh harga pasaran . Sungguh sangat disayangkan bila hal ini terjadi dan tiap tahun selalu berulang, alasannya sudah bisa ditebak: untuk membeli beras, karena nggak bisa memasaknya, karena tuna wisma, yang hidupnya menggelandang yang tak punya peralatan dapur untuk memasaknya sehingga dikhawatirkan dagingnya membusuk, dan ada juga alasan yang nggak populer, mereka vegetarian. Menurut ideal saya, semestinya mereka bersyukur dan menerima daging tersebut  apa adanya, afdolnya daging tersebut dimasak sendiri karena kandungan protein hewani juga diperlukan tubuh, bisa juga dijadikan dendeng untuk lauk seminggu ke depan, selain alasan tersebut dipihak lain itu adalah berkah dan rezeki Allah Swt.
"Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah SWT pada hari yang ditentukan (Hari Adha dan Tasyrik) atas rizki yang Allah SWT telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir." (QS. Al-Hajj : 28).

Lain kota lain pula di kampung, di kampungku  jaman dulu pembagian  daging nggak perlu orangnya datang ke masjid untuk melihat-lihat pemotongan hewan, karena ada generasi muda yang mendatangi rumah-rumah penduduk satu persatu, karena di desa paling banter hanya sekitar 300an rumah. Apabila di suatu desa jumlah penduduknya tak banyak dan jumlah hewan kurbannya dirasa cukup, semestinya panitia  tak perlu memberikan kupon tapi diberikan dengan cara didatangi,  bila daging berlebih pemberian daging juga jangan tebang pilih, terkadang  yang nampak rumahnya mentereng di dalamnya dihuni oleh pensiunan yang juga tak mampu membeli daging tapi malu menjambangi panitia. Panitia kurban semestinya memiliki rasa empati untuk berbagi  kepada seluruh masyarakatnya. Memberi daging kepada  orang  yang berkecukupan juga akan membangkitkan rasa sipenerima untuk berkurban di tahun berikutnya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :“Tidak ada suatu amal anak Adam pada hari raya kurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban.”
(HR. Tirmidzi).

 Ayo..ah.. tang-ting-tung yok .. kita menabung  lagi biar tahun depan bisa berkurban..:) Tradisi di tempat kerja temanku biasanya dengan memotong gaji, untuk satu kali kurban di potong Rp. 100.000,- / bulan jadi pas bulan Dzulhijjah (lebaran haji)  berikutnya sudah  mencapai  Rp. 1.200.000,- tinggal tambahkan sedikit untuk  yang mau berkorban sapi, biasanya iuran nya Rp. 1.250.000,- dan seterusnya, jikalau  mau berkorban untuk dua orang  berarti dipotong Rp. 200,000,- tidak terasa  tahu-tahu  bisa ikut berkorban..

Salam,
Ferry Djajaprana


Penulis bisa dihubungi pada alamat email :fdjajaprana@gmail.com

Sabtu, 05 November 2011

Gentong Haji


Islamic Chicken Soup For The Soul

Oleh : Ferry Djajaprana


Doeloe di kampung saya di Kabupaten Brebes   tahun tujuhpuluh sekian  mengalami masa-masa di mana beberapa rumah menyediakan tempat air di depan pagar rumahnya untuk para pejalan kaki, petani  atau anak sekolah yang tengah dahaga  dan melewati rumah  kami. Tempat air yang di sediakan berupa  gogok (sebutan untuk Kendi) dan satu cangkir. Kebiasaan ini sudah merakyat,  bahkan di Kabupaten Tegal pun ada, masih ingat  saat kala saya membantu pamanku untuk mengisi air  yang sudah mendidih  ke dalam kendi tersebut dan menyimpannya di pagar depan  rumah. Entah kenapa kegiatan serupa di era  akhir dekade tujuh puluhan sudah tidak ada lagi, seingat saya sejak  teh sosro menjual air box dan teh kemasan dalam botol.

Lain lubuk lain belalang lain ladang lain pula ikannya, demikian menurut peribahasa, kalau di kabupaten Brebes kendinya kecil, namun di Kabupaten Cirebon  menggunakan gentong, kalau kendi ada lubang untuk mengucurkan air dan bentuknya seperti poci, sedangkan  gentong  masih sama tebuat dari keramik atau tanah liat hanya saja ngambil airnya perlu gayung baru kemudian dituang ke dalam gelas. Karena terbuat dari tanah liat maka efeknya membuat air yang ditampung terasa dingin dan sejuk jadinya.  Di Cirebon dalam keseharian gentong yang berisi air  juga sudah langka, namun di saat musim haji tradisi menyiapkan gentong  untuk orang-orang yang dahaga masih dapat kita jumpai  sampai sekarang. Nampaknya tradisi ini hendak dihidupkan kembali.

Gentong Haji ini  mudah Anda dapati bila bertandang ke Kabupaten Cirebon di musim haji. Para keluarga yang salah satu anggotanya menjalankan ibadah haji  biasanya menyediakan gentong haji yang  berisi air  suling  (aqua) siap untuk diminum. Semua  yang dahaga dipersilakan meminumnya, harapan pemilik rumah adalah mendapatkan amal, agar yang sedang pergi menjalankan ibadah haji mendapatkan ketenangan, dan keselamatan dari berangkat sampai pulangnya nanti. Di lain pihak, bagi yang meminumnya juga berharap mendapatkan berkah karena doa-doa para jemaah haji di Haramain, bahkan ada harapan yang ikut meminum agar diri dan keluarganya  bisa ”ketularan” pergi haji juga. Sungguh ajaran sosial – tolong menolong, yang patut kita hidupkan kembali sehingga mendekatkan hubungan sesama manusia yang sudah bersifat individual ini.

Nah.. sekarang bila Anda bermain-main ke Kabupaten Cirebon, dan Anda mendapati ada gentong dan gelas di depan rumahnya, maka Anda bisa menebak bahwa salah seorang penghuninya sedang menghidupkan spiritual ajaran Nabi Ibrahim A.S. dan silakan meminumnya  .. semoga Anda pun bisa menjalankan ibadah haji.. Amin.

Untuk yang ingin pergi haji, mulailah diniatkan dalam hati agar  bisa melakukannya karena jihad yang utama adalah haji mabrur ”Dari Aisyah R.A. ia berkata ”Ya, Rosulullah .. kami lihat bahwa jihad itu adalah amal yang paling utama. Bolehkah kami ikut berjihad?” Beliau bersabda, ”Tidak, jihad yang paling utama adalah adalah haji yang mabrur.” (HR Buhari , 25:1520)

Salam,

Ferry Djajaprana
Penulis bisa dihubungi melalui  alama email : fdjajaprana@gmail.com

Senin, 31 Oktober 2011

Siapa Yang Berkurban?

The Qurbanic Cow Soup For  the Soul


Oleh : Ferry Djajaprana


“Pada tiap-tiap helai bulunya juga terdapat satu kebaikan”
(HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Malam ini suasana jalan yang kulalui agak berbeda pemandangannya dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya karena di sebelah kiri ataupun kanan jalan  sekarang sudah ada beberapa  tanah kosong yang dijadikan kandang sementara - yang dimanfaatkan oleh penjual sapi atau kambing untuk menjajakan dagangannya dalam rangka perayaan Hari Raya Qurban, yang tak lama lagi akan diperingati.

Walaupun  hari sudah tergelincir dari jurang malam masuk ke dini hari,  ku lihat salah satu pedangangnya  di sisi  kanan jalan ada yang sedang memberikan rerumputan untuk makan  sapi-sapi yang tengah begadang ,  sedangkan di  sebelah kiri jalan,  ada juga pedagang lainnya yang tengah  bermain catur, sementara itu di jalan yang berbeda malah ada pedagang  sapi yang tengah tertidur pulas disebelahnya kandang sapi. Membuat aku berfikir siapa sebenarnya yang akan berkurban ini? Apakah penjual sapinya yang mengorbankan dirinya untuk menjaga sapinya  hingga rela tubuhnya dikurbankan digigit nyamuk, bahkan rela tidur bersebelahan  dengan sapinya ataukah  justru sapinya yang sebagai kurban?  Atau pembeli sapinya?

" Rasulullah SAW berdoa ketika berqurban " Yaa Allah terimalah qurban Muhammad dan Keluarga Muhammad" (HR.Muslim)", ternyata dari hadits ini bisa kita pahami bahwa orang  yang  membeli sapi adalah  yang berkurban.

Bila mengingat masa Idul Adha tahun-tahun sebelumnya, seusai shalat Ied banyak terlihat dapur ngebul dengan aroma daging dibakar alias pada nyate, ada juga di tempat pemotongan kurban di Masjid sebagian ibu-ibu  ada yang menggulai kambing, sementara Bapak-bapaknya memotong kurban, mengulitinya dan ada yang membungkusnya. Di hari idul Qurban ini biasanya warung sate atau  penjual soto Betawi langgananku ikut libur, karena dagangannya sepi pembeli.

Secara etimologis, kata qurban  berasal dari kata qurb yang artinya mendekatkan diri kepada Allah. Jadi,  sewajarnya kalau kurban di terima harapannya adalah semakin dekatnya posisi kita dengan Gusti  Allah.  Untuk memahami tujuan dekatnya dengan  Allah memang perlu pemahaman lebih lanjut, yang nampak di tatanan praktis adalah eforia rakyat akan makan daging ( daging  itu identik dengan pesta), tapi hal ini tidak mengapa karena dilapisan  golongan kebanyakan memang makan-makan secara jasmani merupakan salah satu daya tarik beragama, setelah pemahamannya  naik  maka akan paham hakikat makan makanan  ruhani, "Daging daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik" (QS. Al-Hajj [22] ayat: 37)

Akhirul kalam, semoga dengan tersembelihnya hewan-hewan kurban  itu, tersembelih juga nafsu hewani dalam diri, sehingga qurb bisa dicapai melalui taqwa, agar maqamat kita meningkat,  melepas al nafs al hayawaniyah (nafsu hewani) menuju nafs al muthmainah (jiwa yang tenang).

Selamat Hari Raya Idul Adha, 10 Dzul Hijjah 1432 H, Semoga barakah Allah tercurah untuk seluruh mahluk-Nya di seluruh jagad raya ini. Amin.

Wassalam,


Penulis bisa dihubungi via alamat email : fdjajaprana@gmail.com

Jumat, 30 September 2011

Manfaat Dzikir


Oleh : Ferry Djajaprana

            Salah satu manfaatnya dengan dzikir Jahr agar orang lain bisa mendengarkan-nya, agar mendapatkan rahmat.
#ÿrãà2øŒ$#ur øŒÎ) ö/ä3n=yèy_ uä!$xÿn=äz .`ÏB Ï÷èt/ 7Š$tã öNà2r&§qt/ur Îû ÇÚöF{$# šcräÏ­Gs? `ÏB $ygÏ9qßgß #YqÝÁè% tbqçGÅs÷Zs?ur tA$t6Éfø9$# $Y?qãç/ ( (#ÿrãà2øŒ$$sù uäIw#uä «!$# Ÿwur (#öqsW÷ès? Îû ÇÚöF{$# šúïÏÅ¡øÿãB ÇÐÍÈ  

 "Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." [1]

                Apabila dibandingkan dengan dzikir di dalam hati, tentunya tidak lebih lengkap bila keduanya dilakukan. Dzikir  Jahr baik untuk para pe-dzikir  pemula, gunanya untuk mengikis kotoran yang harus dikikis habis. Seperti  di dalam Al Quran ada keterangan bahwasannya akhirat itu lebih utama dari pada dunia, itu dijelaskan untuk yang memiliki kedua-duanya akan tetapi kalau hanya dunia saja, tidak lebih baik dari yang lain. Jadi apabila memiliki dua macam dzikir, baik yang jahr maupun khafi, maka yang khafi itu lebih utama dari yang  jahr.
            Dan diantara manfaat dzikir Jahr adalah karena hati manusia keras seperti batu bahkan bisa lebih keras lagi, maka untuk menundukkan hati yang seperti batu itu harus dilakukan dengan sesuatu yang lebih keras lagi. Para ahli tasawuf memiliki caranya sendiri yaitu dengan dzikir jahr dan khafi. 
§NèO ôM|¡s% Nä3ç/qè=è% .`ÏiB Ï÷èt/ šÏ9ºsŒ }Îgsù Íou$yÚÏtø:$$x. ÷rr& x©r& Zouqó¡s% 4 ¨bÎ)ur z`ÏB Íou$yfÏtø:$# $yJs9 ㍤fxÿtFtƒ çm÷ZÏB ㍻yg÷RF{$# 4 ¨bÎ)ur $pk÷]ÏB $yJs9 ß,¤)¤±o ßlã÷uŠsù çm÷YÏB âä!$yJø9$# 4 ¨bÎ)ur $pk÷]ÏB $yJs9 äÝÎ6öku ô`ÏB ÏpuŠô±yz «!$# 3 $tBur ª!$# @@Ïÿ»tóÎ/ $£Jtã tbqè=yJ÷ès? ÇÐÍÈ  

"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi".[2]
Selain manfaat dzikir jahr secara spesifik yang disebutkan  di atas, ternyata masih banyak manfaat dzikir secara umum (baik jahr maupun khafi) diantaranya ada 68 keutamaan:[3]
1)      Untuk mengusir setan dan mengekangnya;
2)      Untuk meraih ridho Allah yang Maha Penyayang;
3)      Untuk menghilangkan gelisah, resah serta susah; dan untuk menarik kesuka-citaan ke dalam hati;
4)      Melenyapkan segala keburukan;
5)      Untuk menguatkan hati dan badan;
6)      Memperbaiki apa yang tersembunyi dan yang kelihatan;
7)      Untuk menerangi dan menyinari wajah dan hati;
8)      Untuk menarik/mempermudah datangnya  rezeki;
9)      Untuk  mendatangkan wibawa  dan ketenangan pada pelakunya;
10)  Mengilhamkan kebenaran dan sikap istiqamah  dalam setiap urusan;
11)  Untuk belajar muraqabah (merasa diawasi Allah) agar termasuk ihsan supaya menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya.
12)  Untuk kembali kepada Allah dalam setiap persoalan;
13)   Untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena bagaimana dzikirnya seseorang hamba maka Allah akan begitu dekatnya kepada hamba itu.
14)  Untuk membuka pintu yang agung dari pintu-pintu ma'rifat;
15)   Untuk menambah penghormatan dan rasa takut oleh Allah.
16)  Untuk diingat oleh Allah;  Dzikir menyebabkan seseorang diingat oleh Allah swt.[4]
ÎTrãä.øŒ$$sù öNä.öä.øŒr& (#rãà6ô©$#ur Í< Ÿwur Èbrãàÿõ3s? ÇÊÎËÈ  
“Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepadamu..” dan diterangkan pula didalam hadist “Barang siapa menginggat aku dalam hatinya, maka Aku mengingatnya dalam hati-Ku”.

17)  Untuk menghidupkan hati atau menjadi lampu penerang  bagi pikiran yang memberi petunjuk dalam kegelapan.
18)  Untuk menghapus dosa dan kesalahan sebab setiap amal kebaikan akan menghapus kesalahan.
19)   Melenyapkan kenestapaan yang diakibatkan oleh adanya jarak antara Tuhan dan hamba yang lalai.
20)  Tasbih, takbir, tahlil dan tamjid yang dibaca oleh seorang hamba akan mengangkat derajat pelakunya di tengah-tengah arsy yang mulia. Sebab, semua ibadah pada hari kiamat nanti akan berpisah kecuali dzikir tauhid, dan pujian kepada-Nya.
21)  Siapa yang di saat lapang mendekat kepada Allah dengan berdzikir kepada-Nya, Allahpun akan mendekatkan kepada orang tersebut di kala sulit dengan memberi karunia-Nya.
22)   Untuk mencapai sakinah (ketenangan), penyebab adanya naungan para malaikat, serta limpahan rahmat Allah dan langit dan bumi; Itulah nikmat paling besar bagi seorang hamba;
23)  Menghalangi lisan seorang hamba untuk melakukan gibah (bergunjing), berkata dusta, dan melakukan kebatilan lainnya.
24)  Orang yang berdzikir akan membuat teman duduknya tenteram dan bahagia;
25)  Majelis dzikir tidak akan membuatnya menyesal  dan merugi di hari kiamat nanti.
26)  Dzikir yang disertai tangis dan ratapan merupakan penyebab bagi seseorang untuk mendapatkan naungan Arasy di hari pembalasan.
27)  Siapa yang  sibuk berdzikir kepada Allah sehingga lupa meminta, akan diberi  sesutu yang lebih baik dan yang diberikan kepada mereka yang meminta. Selain itu, ia akan diberi kemudahan.
28)  Gerakan dzikir atas lisan merupakan  ibadah yang paling mudah, tetapi paling agung dan paling utama;
29)  Untuk memperluas "Taman Surga"; seperti yang disebutkan dalam hadits-hadits hasan, tanah surga itu subur dan airnya segar. Ia berupa lembah  dan yang menjadi tanamannya adalah  Subhâna Allâh wa Alhamdu lillâh wa lâ  ilaha illâ Allâh  wa Allâhu Akbar. 
30)  Untuk memelihara dari lupa yang menyebabkan duka cita seseorang di dunia dan akherat;
31)  Untuk menyalakan cahaya di alam dunia dan di dalam kubur; ketika dibangkitkan maupun  ketika dikumpulkan kelak;
32)   Dzikir adalah puncak segala suara, pintu untuk sampai kepada Allah, dan kekuatan untuk menghancurkan hawa nafsu. Manakala dzikir sudah tertancap kuat di dalam kalbu sementara lisan menjadi pengikutnya, ketika itulah pedzikir menjadi kaya dan terhormat. Sementara hamba yang lalai, kalaupun kaya akan menjadi fakir, dan kalaupun berkuasa akan menjadi hina nestapa.
33)  Dzakir akan diteguhkan kalbunya, dikuatkan tekadnya, dijauhkan dari kesedihan, dari kesalahan, dari setan dan tentaranya. Selain itu, kalbunya akan didekatkan kepada akhirat dan dijauhkan dari dunia;
34)  Dzikir laksana menanamkan pohon yang berbuah ma'rifat agar giat melaksanakan kegiatan ibadah kepada Allah seperti orang-orang yang sedang menempuh jalan kembali kepada-nya;
35)  Allah bersama dengan pedzikir dengan menganugerahkan kedekatan, kekuasaan, cinta, taufik dan perlindungan Allah SWT;
36)   Nilai dzikir sama dengan membebaskan budak, berjihad, mati di jalan Allah dan berinfak. Maksudnya untuk meraih nilai memerdekakan 'abid dan menafkahkan harta bagi yang tidak mampu dengan infaq dengan harta;
37)  Untuk memiliki pokok syukur kepada Allah, karena tidak bersyukur   kepada Allah orang yang tidak berdzikir kepada-Nya;
38)  Siapa  yang lidahnya selalu basah dengan dzikir, serta senantiasa menjaga larangan dan perintah-Nya, maka ia berhak masuk Surga, tempat para kekasih dan orang takwa.
39)  Untuk menghancurkan hati yang mengeras dan melunakkannya;
40)  Bila kelalaian merupakan penyakit, dzikir merupakan obat baginya;
41)  Dzikir membuat Allah menolongnya dan sebaliknya.
42)  Dzikir akan menangkal bencana dan sebaliknya membawa nikmat.
43)  Untuk dibanggakan oleh Allah semata-mata, karena Allah menyatakan   bangga kepada malaikat-Nya, oleh karena dzikir. Sehingga dzikir mempererat hubungan dengan Allah dan Malaikat sehingga seorang hamba bisa keluar dari kegelapan menuju cahaya serta masuk ke dalam kedamaian (surga).
44)  Pecandu dzikir masuk taman surga dengan senyum;
45)  Allah membanggakan para pedzikir pada para malaikat di langit
46)  .Kedudukan dzikir dibandingkan ibadah lainnya lebih mulia;
47)  Manusia paling utama adalah yang paling banyak dzikir kepada Allah dalam setiap keadaan;
48)   Menggantikan kedudukan semua amal, baik yang terkait dengan harta ataupun tidak;
49)  Memperkuat organ-organ anggota badan;
50)   Memudahkan pelaksanaan amal saleh, mempermudah urusan yang pelik, membuka pintu yang terkunci, serta memperingan kesulitan;
51)  Memberi rasa aman sekaligus menjauhkan dari bencana;
52)  Untuk menjadi orang yang kuat dan gesit terhadap ibadah (red. Diibaratkan menaiki kuda  atau keledai di gurun);
53)  Dzikir menyebabkan orang diakui sebagai hamba-Nya.
54)  Mendapatkan tempat tinggal di surga;
55)  Dzikir menjadikan penghalang terhadap api neraka;
56)  Dzikir adalah api yang aktif bekerja, ia akan memusnahkan sisa makanan entah karena kekenyangan atau mengkonsumsi barang haram. Ia akan menghilangkan kegelapan sekaligus memantulkan cahaya yang bersinar terang;
57)  Untuk memperoleh ampunan dari Allah SWT, karena malaikat mohon ampunan kepada Allah untuk orang yang berdzikir.
58)   Bumi dan gunung bangga dengan orang yang berdzikir;
59)   Dzikir adalah ciri orang mu’min yang bersyukur;
60)  Orang yang berdzikir  akan mendapatkan kenikmatan yang lebih lezat daripada kenikmatan makanan dan minuman;
61)  Wajah yang berdzikir di dunia diliputi cahaya dan kesenangan, di akhirat wajahnya lebih bercahaya dari bulan;
62)  Bumi akan bersaksi bagi pedzikir;
63)  Dzikir akan meningkatkan derajat kepada kedudukan yang lebih tinggi;
64)   Orang yang berdzikir akan tetap hidup walaupun sudah mati;
65)  Dzikir akan menghilangkan rasa dahaga di saat kematian tiba sekaligus menghilangkan rasa cemas;
66)   Pedzikir di tengah orang lalai, bak  rumah gelap yang di dalamnya ada lampunya;
67)  Pedzikir yang lalai bisa mendapatkan hukuman;
68)  Sesaat saja menghadirkan kalbu dalam dzikir akan melindungi dari maksiat;
-o0o-

Salam,





[1] QS. 7:74.

[2] Q.S. 2.74.

[3] Ibn Athaillah, Miftah Al Falah wa Mishbah al Arwah (Dzikir penenteram hati), Jakarta: Serambi,  2005.: merupakan acuan manfaat dzikir no. 1 s/d 68.

[4]QS. 2:152.