Selasa, 03 Maret 2015

Cara Kerja Rukyah

Cara Kerja Rukyah

Jarum jam belum menunjukkan pukul 09.30 WIB saat seratusan orang berkumpul pagi-pagi di aula Masjid Al-Wiqoya, Jakarta Selatan. Laki-laki dan perempuan duduk rapi di hadapan seorang ustad yang sedang berceramah tentang ruqyah.

Ustad Sahal Khan, begitu ustad itu biasa disapa. Ia merupakan praktisi ruqyah yang telah berpraktik sejak 11 tahun silam. Ia rupanya tengah memberi ceramah atau pembekalan sebelum masuk ke sesi ruqyah itu sendiri.

Memasuki sesi ruqyah, peserta mulai khusyuk dengan dirinya masing-masing. Praktik ini biasa disebut ruqyah masal.

Pertama-tama peserta diminta meluruskan niat oleh sang ustad. Niat untuk terbebas dari segala jin atas izin Allah SWT. Panitia juga sebelumnya sempat membagikan kantong plastik jaga-jaga jika nanti peserta ada yang mual kemudian muntah.

Doa yang dibacakan sang ustad yaitu ayat kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, dan Al-Fathihah dengan pola tertentu. Sesekali peserta diminta meniup telapak tangan mereka kemudian diusapkan ke seluruh badan mereka sendiri.

Pada sesi pertama belum ada reaksi. Peserta masih khusyuk dengan diri masing-masing. Baru di kesempatan kedua, beberapa terlihat ada yang mulai muntah atau sekedar mual-mual. Menurut ustad Sahal, mual, kepala berat, gemetar, merupakan gejala-gejala umum yang kerap ada saat ruqyah berlangsung.

Jika tak merasakan apa-apa saat ruqyah bisa jadi tidak fokus atau memang tidak ada jinnya. Saat itu ada dua orang menarik perhatian. Keduanya nampak berteriak-teriak histeris dan sesekali menantang ustadnya dengan ucapan tertentuPertama adalah seorang pria mualaf berusia kira-kira 40 tahun. Dia berteriak-teriak dalam bahasa Betawi. Selain itu dia juga mempraktikan jurus-jurus tertentu dalam keadaan tidur telentang.

Menurut seorang panitia, sejak belum masuk Islam, dia merupakan 'jagoan' yang suka menggunakan kekerasan dalam kesehariannya. Lalu biasanya kebiasaan kebiasaan di masa lalu itu muncul saat diruqyah.

Peserta kedua yang nampak berteriak-teriak yaitu seorang perempuan kira-dengan usia lebih dari 40 tahun. Perempuan berkerudung lebar tersebut menyebut sang ustad sebagai orang yang jahat. Ia (jinnya) juga mengatakan bahwa ia sudah terlanjur nyaman di tubuh perempuan tersebut.

"Ustad jahat. Panas tad, panas," suara yang terdengar dari mulut perempuan tersebut.

Ustad Sahal lantas meminta beberapa peserta perempuan lain untuk ikut memegang badan perempuan tersebut dan mengucapkan doa-doa. Beberapa kali perempuan tersebut bergumam agar tak diganggu dan dibiarkan ada di tubuh perempuan tersebut.

"Dia (perempuan) bisa karena keturunan. Kenapa susah dikeluarkan, karena sudah terlampau lama, sudah dari 9 tahun terkena gangguan jin, usia ibunya 40 tahunan lebih. Baru sadar setelah dia mendengar oh ternyata kalo gangguan itu harus di ruqyah," papar sang ustad, usai melakukan praktik ruqyah masal, Minggu (22/2/2015).

"Banyak orang terkena penyakit non medis, dia mendatangi dukun, justru ini akan menambah jinnya ke dalam tubuh dia. Tadi kalo ditanya berhasil keluar, wallahu alam. Cuma memang harus dilakukan continue, dia lakukan sendiri dulu, untuk melemahkan jin-jinnya," imbuhnya. (Detikdotcom/23/0215).

Untuk info  hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:
http://theraafiat.blogspot.com
http://senimistik.blogspot.com
http://therainstitute.blogspot.com
http://hypnoramping.blogspot.com
http://gurahcor.blogspot.com
http://pemijit.blogspot.com
http://bekammedik.blogspot.com
http://hypnowriting.blogspot.com
http://obatjamu.blogspot.com
http://therainstitute.com
http://rukyahsyariyyah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar